![]() |
Caption : Gebyar Merdeka OKI 2025, Mari ikuti dan ramaikan Festival kebut Perahu Tradisional di sungai Babatan Kec. Pedamaran Dengan Memperebutkan Piala bergilir Bupati OKI. |
OKI, transkapuas.com– Deru dayung, teriakan penyemangat, dan riuh tepuk tangan penonton akan kembali menggema di aliran Sungai Babatan, kecamatan Pedamaran. Pada Sabtu, 23 Agustus 2025 mendatang, masyarakat Ogan Komering Ilir (OKI) akan berkumpul dalam satu perayaan besar: Festival Kebut Perahu Tradisional Gebyar Merdeka.
Bukan sekadar lomba, kegiatan ini sudah lama menjadi tradisi masyarakat Pedamaran dalam menyambut kemerdekaan. Perahu panjang yang dihiasi cat warna-warni akan meluncur cepat di permukaan sungai, dipacu oleh puluhan pendayung yang kompak mengikuti irama. Atmosfer persaingan berpadu dengan semangat kebersamaan menjadi daya tarik tersendiri dari festival ini.
Tahun ini, ajang yang memperebutkan Piala Bergilir Bupati OKI menawarkan total hadiah Rp 17 juta. Hadiah tersebut dibagi untuk empat pemenang: Juara I Rp 8 juta, Juara II Rp 5 juta, Juara III Rp 3 juta, dan Juara IV Rp 1 juta, masing-masing ditambah trophy.
Festival perahu tradisional ini terbuka untuk masyarakat umum se-Kabupaten OKI. Setiap tim cukup mendaftarkan diri dengan biaya Rp 400 ribu. Panitia meyakini, puluhan tim akan meramaikan jalannya lomba tahun ini.
Kepala Desa Pedamaran I, M. Tirta Rahmawan, SH , MH,menyebut kegiatan Gebyar Merdeka ini bukan hanya ajang perlombaan, melainkan wadah mempererat silaturahmi antarwarga.
"Lomba perahu tradisional sudah menjadi kebanggaan masyarakat Pedamaran. Selain memupuk sportivitas, acara ini juga menjadi ruang bagi warga untuk berkumpul, bergembira, dan merayakan kemerdekaan dengan cara khas kita. Saya berharap kegiatan ini terus lestari dari generasi ke generasi,” ujar Tirta pada transkapuas com, Rabu ( 20/08/2025).
Sementara itu, Camat Pedamaran, Yusnurzal, SE., M.Si, menegaskan bahwa festival ini mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi jati diri bangsa.
"Perahu hanya bisa melaju kencang jika seluruh pendayung bekerja sama. Filosofi ini sangat relevan dengan kehidupan bermasyarakat. Harapan kami, festival ini bukan hanya hiburan rakyat, tapi juga menjadi pengingat akan pentingnya persatuan demi kemajuan OKI dan Indonesia,” kata Yusnurzal.
Lebih dari sekadar perlombaan, Gebyar Merdeka menjadi ruang silaturahmi masyarakat pesisir sungai, wadah hiburan rakyat, sekaligus media untuk menanamkan semangat kemerdekaan kepada generasi muda.
Dengan mengusung tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, festival ini diharapkan dapat memperkuat persatuan, menjaga tradisi, dan meneguhkan identitas budaya lokal.
Ketika dentuman bedil tanda start dilepaskan, Sungai Babatan akan menjadi saksi, bahwa semangat merdeka tidak hanya dirayakan di darat, tapi juga di atas air—dengan dayung, keringat, dan teriakan penuh kebanggaan.
( Mas Tris)