Notification

×

BPKAD OKI

BPKAD OKI

Gubernur Kalbar Sebut Fenomena “Wartawan Bodrex” di Tengah Perayaan IJTI

Minggu, 10 Agustus 2025 | 12.10.00 WIB Last Updated 2025-08-10T05:10:36Z
Foto : Gubernur Kalimantan Barat Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H.,


Pontianak, transkapuas.com ,- Alih-alih hanya memberikan ucapan selamat pada perayaan HUT ke-6 Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H., justru melontarkan pernyataan yang memantik reaksi. Dalam sambutannya di Pontianak, Jumat (8/8/2025), ia menyoroti maraknya media online yang ia sebut sebagai wartawan bodrex—istilah yang biasanya mengarah pada jurnalis abal-abal—yang dianggap rawan disalahgunakan untuk kepentingan tertentu.


“Atas nama pribadi dan panitia, saya mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan. Besok puncak kegiatan, dan saya berharap semua dapat berjalan lancar,” buka Norsan dengan nada diplomatis sebelum menyinggung persoalan media.


Gubernur menilai media televisi masih menjadi tumpuan utama masyarakat di tengah banjir informasi di media sosial. Namun, ia tak ragu menegur fenomena media online yang berganti-ganti nama atau akun, tapi tetap dikelola orang yang sama. “Ini yang saya sebut wartawan bodrex. Rawan sekali disalahgunakan,” ujarnya.


Pernyataan itu sontak menimbulkan bisik-bisik di antara para jurnalis yang hadir, mengingat istilah tersebut kerap dipandang merendahkan profesi wartawan, terutama di era digital di mana media online berkembang pesat.


Ria Norsan memang mengaku terbuka terhadap kritik, asalkan masih dalam ranah kebijakan dan dibuktikan dengan fakta. “Kalau mengkritik kebijakan, silakan. Sampai titik terakhir pun saya siap menerima. Tapi kalau sudah menyentuh hal pribadi dan tidak bisa dibuktikan, saya tidak akan tinggal diam,” tegasnya.


Meski begitu, ia tetap mengajak insan pers untuk menjaga kemitraan dengan pemerintah. “Media adalah mitra pemerintah. Tanpa media, kami tidak bisa menyampaikan program dan kebijakan kepada masyarakat. Mari kita bersihkan hubungan antara media dan pemerintah,” ucapnya.


Sambutan yang awalnya dibalut harapan dan kerja sama itu akhirnya meninggalkan catatan tersendiri. Bagi sebagian kalangan, ucapan “wartawan bodrex” bukan sekadar kritik, tetapi tamparan yang menuntut klarifikasi. Terlebih, di forum resmi perayaan ulang tahun organisasi jurnalis, kata-kata seperti itu bisa menjadi bola panas yang bergulir ke arah yang tak terduga.



Rizka Arabia Wulandari

×
Berita Terbaru Update