![]() |
Caption : Pengukuhan DPD PGK kabupaten OKI. |
OKI, transkapuas.com – Sebuah gelombang semangat kebangsaan mengguncang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Minggu (20/7/2025). Di Aula Gedung Kesenian, Kelurahan Sidakersa, Kecamatan Kayuagung, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) OKI periode 2025-2028 resmi dikukuhkan.
Momentum ini menjadi titik balik gerakan pemuda lokal yang ingin keluar dari bayang-bayang seremoni kosong. PGK OKI hadir dengan spirit baru: melawan sikap apatis, membangun sinergi, dan menyuarakan aspirasi rakyat hingga ke akar rumput.
Rivaldy: Jangan Jadi Pemuda Penonton
Rivaldy Setiawan, SH., resmi memimpin PGK OKI setelah melalui Konferensi Daerah tahun 2024. Dalam pidatonya, ia menyulut api semangat di tengah ratusan pemuda dan mahasiswa yang hadir.
“PGK OKI bukan klub eksklusif. Ini rumah bersama. Kita tidak ingin hanya jadi penonton dari kebijakan yang lahir tanpa mendengar suara rakyat,” tegas Rivaldy.
Ia mengajak seluruh organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan di OKI untuk bersatu membangun kekuatan sosial yang konkret. “Kita harus bersinergi dengan pemerintah, tapi bukan untuk ikut-ikutan, melainkan sebagai mitra kritis dan solutif,” ucapnya.
Firdaus Hasbullah: Lawan Budaya Rebahan
Ketua DPW PGK Sumsel, Firdaus Hasbullah, SH., MH., mengingatkan bahwa pengukuhan ini bukan panggung pujian.
“Kabupaten OKI adalah yang pertama menggelar pelantikan DPD secara resmi. Tapi ini bukan prestasi kalau hanya berhenti di seremoni,” katanya lantang.
Firdaus menyindir keras fenomena pemuda digital yang apatis. “Hari ini banyak anak muda lebih suka rebahan, scroll TikTok, dan jadi komentator pasif. Organisasi harus hadir dengan pendekatan baru. Kita tidak bisa memarahi mereka, kita harus merangkul mereka.”
Firdaus berharap PGK OKI jadi contoh dalam membangun gerakan nyata yang menyentuh sektor pertanian, lingkungan, sosial hingga kewirausahaan. Ia menyebut nama besar Bang Bursah Zarnubi, Ketua Umum PGK Nasional sekaligus Bupati Lahat, sebagai mentor strategis dalam mengembangkan jaringan kerja PGK lintas daerah.
Bupati OKI: Kritik Itu Wajib, Asal Berbasis Data
H. Muchendi Mahzareki, SE., M.Si., yang hadir sebagai Dewan Pembina PGK OKI, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terbuka terhadap aspirasi pemuda.
“Jangan sungkan menyampaikan kritik. Tapi ingat, kritik yang baik datang dari data, bukan dari dengar-dengar,” ujarnya.
Bupati juga mendorong PGK OKI ikut dalam program nasional swasembada pangan. “OKI ditarget jadi lumbung pangan nasional. Kita butuh pemuda turun langsung di lapangan, bukan hanya menyaksikan dari media sosial,” tambahnya.
Ia menyebut peran brigade pangan sebagai bukti bahwa anak muda bisa ambil peran dalam optimalisasi lahan dan cetak sawah. “Jangan malu jadi petani intelektual,” sindirnya.
Forum Aspirasi Pemuda: Triwulan Teras Demokrasi
Sebagai lanjutan pengukuhan, PGK OKI menggelar Forum Triwulan Teras Demokrasi. Dengan tema “Membangun Masa Depan OKI: Forum Aspirasi Pemuda dalam Perspektif Sosial, Ekonomi & Politik,” forum ini menjadi ruang terbuka bagi pemuda menyuarakan gagasan pembangunan berbasis data dan kepekaan sosial.
Diskusi ini menandai komitmen PGK OKI bukan sebagai organisasi reaktif, tetapi proaktif. Inisiatif tersebut disambut baik oleh tokoh-tokoh daerah sebagai cikal bakal lahirnya kader pemimpin masa depan.
Kehadiran PGK OKI dengan pengurus barunya menunjukkan geliat kebangkitan pemuda yang tak mau lagi hanya menjadi penggembira demokrasi. Bila konsisten, organisasi ini bisa jadi penyeimbang narasi kekuasaan dan jembatan menuju kebijakan publik yang lebih berpihak pada rakyat.
Dari OKI, suara kebangsaan kembali digaungkan: bersatu, bergerak, dan berkarya!
( Mas Tris)