Notification

×

Gawai Dayak (Pemda)

Gawai Dayak (Pemda)

Gawai Dayak (DPRD)

Gawai Dayak (DPRD)

Gawai Dayak (PH)

Gawai Dayak (PH)

Gawai Dayak stg (3)

Gawai Dayak stg (3)

GAWAI Dayak stg (2)

GAWAI Dayak stg (2)

Gawai Dayak stg (1)

Gawai Dayak stg (1)

Gawai Dayak stg (4)

Gawai Dayak stg (4)

Gawai Dayak DTG (5)

Gawai Dayak DTG (5)

Sebelum MoU Dilaksanakan, BKBKN Dan IWO Gelar Seminar Tentang Stunting

Minggu, 12 November 2023 | 19.16.00 WIB Last Updated 2023-11-12T12:16:40Z

 


JAKARTA, transkapuas.com - Usai acara pengukuhan Pengurus Pusat (PP) Ikatan Wartawan Online (IWO) Di Jakarta,pada, Jum'at (10/11/2023) Auditorium Kantor BKKBN Republik Indonesia. Kegiatan dilanjutkan dengan seminar bersama dengan BKBKN pusat, kegiatan seminar tersebut dipandu oleh Nurul wartawan Metro TV.


Dalam paparannya pada seminar tersebut Ari Dwikora Tono, Ak, M. Ec. Dev Inspektur Utama mewakili kepala BKKBN Republik Indonesia mengatakan, saat ini kasus Stunting di Indonesia secara umum sudah turun dari semula 24,6 persen turun menjadi 21,6 persen. Sesuai instruksi presiden dan anjuran dari WHO bahwa angka Stunting sebaiknya berada di bawah 20 persen, maka dari itu tahun 2024 pemerintah menargetkan agar angka Stunting di Indonesia harus berada di bawah 20 persen yakni 14 persen.


"Artinya secara umum target Nasional dari 21, 6 persen harus turun menjadi 14 persen, angka ini harus bisa dicapai di tahun 2024," katanya.


Maka dari itu peran media sangat strategis dalam mengedukasi masyarakat tentang dampak Stunting dan bagaimana cara menghindarinya, sehingga di perlukan peran media untuk menyebarluaskan informasi tersebut kepada masyarakat.


Menurut dia, Stunting tidak hanya badan pendek, namun lebih dari pada itu, Stunting sejatinya adalah lambatnya tumbuh anak baik secara fisik maupun cara berpikir, jika anak-anak sudah terkena Stunting artinya ada penurunan kecerdasan.


"Jika Stunting tidak bisa kita tanggani maka bonus demografi kita gagal, karena generasi yang tidak berdaya saing akibat terkena Stunting," katanya.


Di tahun 2045 nanti pemerintah menargetkan Indonesia emas, jika Stunting tidak segera kita tangani maka cita-cita pemerintah untuk menjadi Indonesia yang kuat dan maju tidak akan tercapai, sebab sebagai negara maju kita harus memiliki pemerintah yang kuat dan berintegritas serta ekonomi yang maju dan berkelanjutan.


"Hal ini bisa dicapai apabila sumberdaya manusia kita, Stunting inilah yang menjadi ancaman kemajuannya yang kita cita-citakan,"kata Tono.


Stunting itu sejatinya adalah bertubuh pendek, kecerdasannya terbatas kemudian pada umur 40 tahun keatas sudah mulai di serang bermacam-macam penyakit,itulah salah satu keadaan seseorang yang terkena Stunting.


Untuk mencegah Stunting kata dia, kita harus mempersiapkan dari awal yakni dari sebelum menikah atau calon pengantin sudah di berikan pemahaman serta di pantau, dari usia nikah sampai pada hamil harus di pantau dan diberikan pemahaman.


"Peran ini sangat tepat dilakukan oleh para media terutama para jurnalis dari media online," katanya.


Hadir pada seminar tersebut, ketua Umum PP IWO Dwi Christianto berserta seluruh pengurus dan seluruh Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah IWO Seluruh Indonesia.(sy)

×
Berita Terbaru Update