Notification

×

Gawai Dayak (Pemda)

Gawai Dayak (Pemda)

Gawai Dayak (DPRD)

Gawai Dayak (DPRD)

Gawai Dayak (PH)

Gawai Dayak (PH)

Gawai Dayak stg (3)

Gawai Dayak stg (3)

GAWAI Dayak stg (2)

GAWAI Dayak stg (2)

Gawai Dayak stg (1)

Gawai Dayak stg (1)

Gawai Dayak stg (4)

Gawai Dayak stg (4)

Gawai Dayak DTG (5)

Gawai Dayak DTG (5)

Bimtek Akselerasi Ekspor Komoditas Hasil Pertanian Di Kabupaten Aceh Timur

Senin, 27 November 2023 | 06.49.00 WIB Last Updated 2023-11-26T23:49:02Z

 


Aceh Timur , transkapuas.com - Kerja Sama Komisi IV DPR RI Dengan Kementerian Pertanian RI Melalui Badan Karantina Pertanian Balai Besar Karantina Pertanian Belawan Di Kabupaten Aceh Timur, 26 November 2023.


Sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional, Pemerintah gencar mendorong ekspor melalui komoditas unggulan daerah. Untuk mengakselerasi hal tersebut, telah dilakukan berbagai upaya untuk menggali potensi terkait agribisnis dan hortikultura yang dapat disinergikan dengan program prioritas Pemerintah dalam rangka mendorong ekspor.

Sebagai komoditas unggulan daerah, edamame mampu memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Kabupaten Aceh Timur timur serta peningkatan devisa negara.


 Permintaan edamame dari mancanegara sangat tinggi, terutama dari negara Jepang, Laos, dan Amerika, akan tetapi saat ini masih belum bisa terpenuhi karena keterbatasan bahan baku.

Dalam rangka mengakselerasi ekspor edamame, Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis Kemenko

Perekonomian Musdhalifah Machmuh yang diwakili oleh Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis

Hortikultura Yuli Sri Wilanti melakukan audiensi bersama serta kunjungan lapangan ke kebun dan pabrik pengolahan edamame.

Pemerintah Kabupaten Aceh Timur 0timur (Pemkab)memberikan apresiasi terhadap program mendorong ekspor produk hortikultura.


"Pemkab Jember akan menyediakan lahan Pemkab untuk percepatan pelaksanaan

program tersebut dan akan memfasilitasi hal-hal yang dibutuhkan", tutur Bupati Jember.

Pineng i edamame sangat digemari di negara Jepang karena karakteristik rasa dan bentuknya yang lebih baik daripada negara kompetitor. 


Jepang sebagai negara tujuan ekspor sangat memperhatikan food safety (keamanan pangan) di samping food quality (mutu pangan) sehingga traceability (ketelusuran) untuk

setiap pangan yang diedarkan menjadi persyaratan yang harus dipenuhi.

Ekspor edamame di aceh timur ditandai dengan pengiriman sebesar 21 ton ke pasar Jepang dilakukan oleh PT Austindo Nusantara Jaya melalui anak usahanya PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT) pada akhir bulan April yang lalu.

"Capaian ekspor edamame yang telah berjalan dengan baik ini, diharapkan dapat ditingkatkan setiap tahunnya melalui kerja sama kemitraan yang telah dijalin antara PT GMIT dengan petani binaan dalam bentuk KSO (Kerja Sama Operasional)," tutur Yuli.

Keuntungan yang diterima petani dalam model kerja sama ini diantaranya yaitu, sebesar 97% pemodalan

ditanggung PT GMIT, bantuan teknis budidaya edamame, dan hasil panen diserap seluruhnya oleh PT GMIT.

Yuli berpesan dalam upaya memenuhi kebutuhan edamame di pasar domestik dan ekspor yang tinggi perlu kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, petani edamame, dan GMIT. Juga diperlukan ekosistem bisnis yang terintegrasi, sehingga dapat meningkatkan. 


Namun sampai hari ini surat-menyuratnya belum selesai kendala karena hgu padahal kebijakan pemerintah Aceh bunyi kera itu sudah mati lagi punya dikembalikan kepada kami pihak rakyat khususnya yaitu pesantren-pesantren boleh mengelola sampai dengan 20 hektar hari ini belum ada surat-menyuratnya yang ketiga kurang tenaga untuk membimbing untuk penyuluhan pertanian .


Walaupun ada hanya tenaga honorer yang mungkin kurang mendukung hari ini baru ada mungkin pengangkatan yang keempat mungkin jauh untuk maju kalau memang pihak pengelola pertanian hanya harus mundur karena kasus bermacam kasus yang terakhir saya pernah bertanya ke orang Bandung jawabannya adalah pemimpin-pemimpin yang ada di Aceh mereka berusaha di luar.


T Bahar cs

×
Berita Terbaru Update