![]() |
| Caption: Ilustrasi karikatur bencana banjir Lempuing OKI. |
OKI, transkapuas.com – Banjir yang melanda Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, sejak Selasa lalu merendam total 1.586 hektare lahan pertanian. Data lapangan mencatat 1.321 hektare sawah tanaman padi serta 265 hektare area persemaian tak luput dari genangan yang sudah bertahan dua hari.
Linda, salah satu pihak yang memantau kondisi di lokasi, menyebut banjir dipicu curah hujan ekstrem yang membuat aliran sungai kewalahan menahan debit air.
“Air naik sejak dua hari lalu. Sungai meluap. Kalau tidak cepat surut, petani terancam gagal tanam dan gagal panen,” kata Linda, Rabu (10/25).
Koordinator Penyuluh, Cecep, menegaskan potensi kerugian ekonomi petani bisa sangat besar. Dengan estimasi kehilangan hasil mencapai 6 ton gabah per hektare, kerugian ditaksir membengkak jika dikalikan harga gabah Rp6.500 per kilogram.
“Kalau kerusakan terjadi di seluruh lahan terdampak, hitung saja sendiri. Itu angka yang sangat memberatkan petani,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten OKI melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura disebut biasanya menyalurkan bantuan pengganti benih untuk memulihkan kerusakan, terutama bagi petani yang kehilangan tanaman pada masa awal tanam.
Enam Desa Terdampak Parah
Banjir merendam enam desa dengan usia rata-rata tanaman berkisar 1–12 hari setelah tanam (HST). Dampak terluas terjadi di:
Tugu Mulyo: 450 hektare
Tugu Jaya: 350 hektare
Tugu Agung: 300 hektare
Bumi Agung: 101 hektare
Mekar Jaya: 70 hektare
Tulung Harapan: 50 hektare
Persemaian Juga Rusak
Area persemaian ikut terdampak seluas 265 hektare dengan kerusakan terparah di:
Tebing Suluh: 215 hektare (10 HSS)
Sindang Sari: 25 hektare
Cahya Maju: 25 hektare
“Laporan masuk sejak kemarin, mayoritas tanaman baru tanam,” tutup Linda.
( Mas Tris)
