 |
| Caption : Ketua Perkumpulan Gerakan kebangsaan ( PGK ) kabupaten OKI Sum Sel. |
OKI, transkapuas.com — Ketua Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Rivaldy Setiawan, SH, menyuarakan keprihatinannya terhadap semakin maraknya masyarakat OKI yang terjerat dalam jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal. Ia menilai praktik penagihan yang dilakukan oleh pihak pinjol ilegal sudah melewati batas dan mencederai hak-hak privasi masyarakat.
"Banyak laporan dan keluhan masyarakat yang kami terima. Para penagih pinjol ilegal tidak hanya menagih secara kasar, tetapi juga menghubungi keluarga, teman, dan rekan kerja korban secara sewenang-wenang. Ini bentuk pelanggaran privasi yang sangat serius,” tegas Rivaldy saat ditemui di Kayuagung, Sabtu (12/10/2025).
Menurut Rivaldy, rendahnya literasi digital serta tekanan ekonomi membuat masyarakat mudah tergiur dengan tawaran pinjaman cepat tanpa memahami konsekuensi hukum dan sosialnya.
"Awalnya pinjam sedikit, tapi ujungnya terlilit bunga tinggi dan diteror setiap hari. Ini bukan hanya masalah finansial, tapi sudah menyangkut martabat dan ketenangan masyarakat,” ujarnya.
Ia mendesak pemerintah daerah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta aparat penegak hukum untuk segera mengambil langkah konkret dalam memberantas praktik pinjol ilegal.
"Jangan tunggu banyak korban lagi. Aparat harus bertindak tegas, dan masyarakat perlu diberikan edukasi agar tidak mudah terjebak,” tambahnya.
Selain itu, Rivaldy juga mengajak para pemuda di OKI untuk ikut meningkatkan literasi digital dan berperan aktif melindungi masyarakat dari kejahatan berbasis teknologi.
"Pemuda jangan hanya sibuk di dunia maya untuk hiburan. Kita juga harus jadi garda terdepan melawan praktik-praktik kejahatan digital seperti pinjol ilegal. Ini tanggung jawab bersama,” pungkasnya.
( Mas Tris)
