Notification

×

Suhardia

Suhardia

Yosef

Yosef

BPKAD

BPKAD

Keindahan dan Konservasi Bukit Belar di Bengkuang, Sintang

Senin, 12 Mei 2025 | 16.33.00 WIB Last Updated 2025-05-12T09:33:39Z
Caption: Nampak pemandangan Bukit Belar yang dilihat dari permukiman masyarakat yang berada di Dusun Begob


Sintang, transkapuas.com – Bukit Belar bukan sekadar bukit semata, melainkan juga harta karun alam yang menunggu untuk ditemukan. Terletak di antara lima dusun, tiga desa, dan dua kecamatan di Kabupaten Sintang, kawasan ini menawarkan keindahan alam yang memukau, Senin, (12/5/2025). 


Pengunjung akan disambut oleh pemandangan hutan yang rimbun dan sejuk. Salah satu daya tarik utama di Bukit Belar adalah air terjun yang mengalir indah, membelah bukit menjadi dua bagian. Selain itu, terdapat lubang genali yang unik, di mana airnya berputar dan menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat setempat. Menurut cerita yang diturunkan dari generasi ke generasi, jika seseorang terjatuh ke dalam lubang ini, konon mereka akan muncul di Sungai Melawi.


Di tengah hutan, terdapat sebuah area yang dikenal masyarakat Dusun Begob yaitu kelilit, yang menyerupai lapangan pesawat yang cukup luas. Sumber air yang terletak di antara dua belahan bukit menjadi andalan warga, terutama saat musim hujan ketika debit air meningkat. Meskipun di musim kemarau debit air menyusut, lokasi ini tetap menjadi sumber vital.


Menariknya, hutan Bukit Belar juga kaya akan keanekaragaman hayati. Pohon Tapang yang menjulang tinggi sering kali dihuni oleh lebah, dan madu yang dihasilkan sangat berharga, mencapai ratusan ribu rupiah per liter. Ini menunjukkan betapa pentingnya Bukit Belar bagi komunitas lokal.


Ketua Adat Dusun Begob, Desa Bengkaung Temunau, menjelaskan bahwa Bukit Belar telah ditetapkan sebagai hutan adat dan bagian dari konservasi. Keputusan ini diambil bersama pada 18 Desember 2018, melibatkan Temenggung Dayak Seberuang, Pak R. S. Yusuf, serta Kepala Desa Bengkuang, Dimanto. 


“Kesepakatan ini akan disesuaikan dengan profil dan sejarah desa, serta melindungi kekayaan alam kami. Masyarakat dilarang melakukan penebangan hutan untuk pertanian dan ini sudah tercantum dalam buku adat,” tegas Ketua Adat.


Bukit Belar bukan hanya sekadar kawasan hutan adat, tetapi juga simbol komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan. Hutan ini menjadi habitat bagi berbagai jenis burung, serangga, reptil, dan mamalia, yang semuanya berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.


Kepala Desa Bengkuang, Dimanto dalam komunikasi melalui WhatsApp, mengungkapkan bahwa mereka telah bekerja sama dengan lembaga Keling Kumang untuk mengukur wilayah Bukit Belar sebagai kawasan hutan adat seluas 41 hektar. Usulan ini telah disampaikan kepada Bupati Sintang, meskipun hingga kini belum ada tindak lanjut dari pemerintah daerah.


Wilayah sekitar Bukit Belar meliputi Dusun Gembala, Dusun Begob, Dusun Belungkak, Desa Bengkuang, Dusun Engkaras Desa Landau Kodam, Kecamatan Kelam Permai, serta Dusun Seranggas Desa Emparu Baru, Kecamatan Dedai, semuanya berada di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.


Mari kita jaga dan lestarikan Bukit Belar, agar keindahan dan kekayaan alamnya dapat dinikmati oleh generasi mendatang.


Penulis: K. Robenson

×
Berita Terbaru Update