Caption : Antoni Ahyar sedang memberikan kata sambutan |
OKI, transkapuas.com -- Simulasi pemungutan dan penghitungan suara oleh KPU Ogan Komering Ilir (OKI) menuai kritik karena tidak sepenuhnya melibatkan petugas Linmas sesuai standar.
Ketiadaan seragam resmi Linmas selama simulasi ini dinilai sebagai bentuk ketidaksiapan KPU dalam menjalankan proses pemilu yang sesuai prosedur.
"Linmas selama ini adalah bagian penting dalam memastikan keamanan dan kelancaran di TPS. Ketidakhadiran mereka, atau bahkan hanya tanpa seragam resmi, menunjukkan pengabaian terhadap standar operasional.
Hal ini dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pemilu," ujar Welly Tegalega, pemerhati politik dan sosial di OKI, Sabtu (16/10).
Menanggapi kritik tersebut, Koordinator Divisi Teknis dan Data KPU OKI, Antoni Ahyar, memberikan klarifikasi. "Dalam pelaksanaan simulasi, Linmas sebenarnya tetap hadir, hanya saja mereka tidak memakai seragam karena keterbatasan waktu," jelas Antoni kepada media, di sela sela kesibukan nya
Kritik ini menjadi evaluasi penting bagi KPU OKI untuk memastikan pelaksanaan simulasi dan pemilu mendatang berjalan sesuai regulasi demi menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.( Mas Tris)