Notification

×

BPKAD

BPKAD

Intervensi Pasar Dipercepat, Pemkab OKI Tekan Inflasi Jelang Nataru

Jumat, 19 Desember 2025 | 16.15.00 WIB Last Updated 2025-12-19T09:15:50Z
Caption: Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) H. Muchendi Mahzareki saat menghadiri kegiatan pemerintah daerah dalam rangka memperkuat pelayanan publik dan stabilisasi ekonomi daerah.Kamis (18/12/2025).


OKI, transkapuas.com – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, mempercepat intervensi pasar untuk menekan laju inflasi menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Langkah ini dilakukan melalui Operasi Pangan Murah, penguatan OKI Mart, serta koordinasi lintas sektor dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan TP2DD, Kamis (18/12/2025).


Sebagai bentuk intervensi langsung, Pemkab OKI menggelar Operasi Pangan Murah (OPM) dan Gerakan Pangan Murah (GPM) selama delapan hari efektif, terhitung 16 hingga 30 Desember 2025. Dalam kegiatan tersebut, pemerintah menyalurkan komoditas strategis berupa 10 ton beras, 2.000 liter minyak goreng, serta ratusan kilogram cabai, bawang, dan daging ayam guna menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan.


Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki, menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah meningkatnya permintaan barang konsumsi menjelang Nataru.


“Pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan agar masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman, nyaman, serta harga yang sesuai,” ujar Muchendi.


Selain operasi pasar, Pemkab OKI juga melakukan peninjauan kesiapan OKI Mart sebagai instrumen pengendalian harga di tingkat daerah. Penguatan kelembagaan tersebut didukung oleh Bank Indonesia melalui penyerahan bantuan sarana dan prasarana.


Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Bambang Pramono, menyerahkan bantuan berupa tiga unit box freezer, enam unit pallet beras, serta 15 unit rak display untuk mendukung penyimpanan dan distribusi komoditas pangan strategis.


“Bantuan sarana ini bertujuan memastikan stok pangan, khususnya komoditas volatile food seperti daging dan beras, dapat tersimpan dengan baik dan tertata,” kata Bambang.


Ia mengapresiasi langkah konkret dan inovatif Pemkab OKI dalam pengendalian inflasi daerah melalui sinergi lintas sektor.


“Sinergi yang kuat menjadi kunci keberhasilan pengendalian inflasi. Langkah Pemkab OKI melalui pasar murah, penguatan OKI Mart, serta koordinasi regional merupakan contoh baik dalam menjaga stabilitas harga dan mendukung daya beli masyarakat,” ujarnya.


Rangkaian kegiatan tersebut ditutup dengan pelaksanaan High Level Meeting (HLM) sebagai upaya menyinkronkan kebijakan pengendalian inflasi antara pemerintah pusat dan daerah. Ketua TPID OKI, Ir. Asmar Wijaya, dalam laporannya menyampaikan bahwa pengendalian inflasi dilakukan melalui koordinasi lintas sektor yang intensif dan berbasis data.


“TPID OKI secara aktif memantau pergerakan harga komoditas strategis, khususnya kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memiliki pengaruh besar terhadap inflasi. Dengan intervensi yang tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat lokasi, kami optimistis tekanan inflasi selama Nataru dapat diminimalkan,” pungkasnya.


( Mas Tris)

×
Berita Terbaru Update