![]() |
| Caption : Jalan Poros desa Rantau Karya jalur 29 blok C kecamatan Air Sugihan Kamis ( 13/11/2025). |
OKI, transkapuas.com – Konektivitas antarwilayah di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, masih menjadi tantangan utama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir timur. Di tengah keterbatasan anggaran daerah, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan desa menjadi kunci menjawab persoalan tersebut.
“Masyarakat OKI menghadapi tantangan besar dalam konektivitas antarwilayah, terutama di kawasan pesisir timur. Penguatan infrastruktur menjadi langkah mutlak untuk menumbuhkan simpul-simpul ekonomi baru,” ujar Bupati Ogan Komering Ilir, H. Muchendi Mahzareki, pada Rapat Koordinasi Forum CSR Kabupaten OKI, pekan lalu.
Menurut Muchendi, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, terlebih di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang kini diterapkan.
“Peran swasta dan pemerintah desa sangat penting, terutama dalam pembangunan infrastruktur dasar. Sinergi inilah yang menjadi kunci,” katanya.
Bangun Jalan Poros Secara Bertahap
Pada tahun anggaran 2025, Pemerintah Kabupaten OKI membangun jalan poros sepanjang 4,5 kilometer di Kecamatan Air Sugihan. Pekerjaan meliputi pengecoran dan pengerasan jalan yang melintasi Desa Suka Mulya Dusun 1, Desa Pangkalan Damai, Desa Kerta Mukti, Rengas Abang, hingga poros kecamatan.
“Pembangunan kami lakukan bertahap, fokus pada jalan poros antar desa agar akses ekonomi dan sosial masyarakat semakin terbuka,” ujar Man Winardi, Kepala Dinas PUPR Kabupaten OKI.
Wilayah Air Sugihan, yang berjarak sekitar tiga jam perjalanan menggunakan speedboat dari Kota Palembang, menjadi prioritas perbaikan infrastruktur karena letaknya yang jauh dari ibu kota kabupaten.
Dukungan Swasta Melalui CSR
Perusahaan pulp dan kertas terbesar di daerah itu, PT OKI Pulp and Paper Mills, turut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di wilayah pesisir. Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), perusahaan tersebut membangun jalan cor beton sepanjang 1,3 kilometer di Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan.
Jalan selebar delapan meter itu dibangun menggunakan konstruksi wiremesh dengan ketebalan cor 20 sentimeter. Untuk proyek ini, PT OKI Pulp menggelontorkan dana CSR sebesar Rp3,4 miliar.
“Sebagai bentuk dukungan dan kepedulian perusahaan terhadap program prioritas Pemkab OKI dalam menyediakan infrastruktur jalan yang mantap,” ujar Gadang Harto Hartawan, Vice Direktur PT OKI Pulp and Paper.
Jalan yang diperbaiki menghubungkan Simpang Kades hingga Jembatan Penyeberangan Sungai Baung, jalur utama masyarakat untuk aktivitas ekonomi dan transportasi hasil pertanian. Sebelumnya, kondisi jalan ini tidak layak dilalui sehingga memperlambat arus logistik dan pergerakan ekonomi warga.
Desa Bukit Batu Mandiri dari PADes
Tak hanya pemerintah daerah dan swasta, pemerintah desa juga mengambil peran nyata. Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan, memanfaatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) untuk membangun berbagai fasilitas desa.
Secara swadaya, desa ini telah membangun tiga kantor sekaligus—yakni kantor BPD, kantor PKK, dan kantor desa. Tak berhenti di sana, pemerintah desa juga berencana membangun jalan desa sepanjang dua kilometer dengan konstruksi cor beton.
“Kami bersyukur bisa membangun desa dari hasil PADes. Dana berasal dari pengelolaan aset desa dan sumber pendapatan sah lainnya. Ini bukti desa mampu mandiri,” ujar Rumaidah, Kepala Desa Bukit Batu, Kamis (13/11/2025).
Rumaidah menegaskan, seluruh proses pembangunan dilakukan secara transparan dan partisipatif. Masyarakat ikut mengawasi jalannya proyek, sementara desa juga menggandeng Kejaksaan Negeri OKI dan Dinas PUPR OKI untuk memastikan pelaksanaan sesuai aturan.
“Agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat, kami libatkan warga dan minta pendampingan dari kejaksaan serta Pemda. Ini penting untuk menjaga akuntabilitas,” katanya.
Dengan langkah ini, Desa Bukit Batu menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan pemerintah desa mampu menjawab tantangan konektivitas di wilayah pesisir OKI.
Infrastruktur bukan sekadar jalan, tetapi juga urat nadi bagi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan di kawasan pantai timur Sumatera Selatan.
( Mas Tris)
