Notification

×

BPKAD OKI

BPKAD OKI

Program Listrik Masuk Sawah Dorong PAD dan Kesejahteraan Petani OKI

Senin, 15 September 2025 | 11.53.00 WIB Last Updated 2025-09-15T04:53:27Z
Caption Wakil Bupati Ogan Komering Ilir Suprianto dan anggota DPR RI bersama jajaran PLN, pemerintah desa, masyarakat saat meninjau program Listrik Masuk Sawah di Desa Cahya Maju, Kecamatan Lempuing, Sabtu (13/9/2025).


OKI, transkapuas.com – Program Listrik Masuk Sawah (LMS) yang segera direalisasikan di Kecamatan Lempuing, Ogan Komering Ilir (OKI), diproyeksikan tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memberi kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).


Tahap awal LMS mencakup lima desa, yakni Cahya Maju, Cahya Bumi, Kuta Pandan, Cahya Makmur, dan Sindang Sari. Program ini memanfaatkan energi listrik untuk pengairan sawah sehingga biaya operasional petani dapat ditekan.


Anggota Komisi XII DPR RI, Dewi Yustiana, menegaskan LMS sejalan dengan program ketahanan pangan nasional.

“Ketahanan energi dan ketahanan pangan adalah prioritas utama Presiden. Karena itu, selain listrik masuk desa, kita dorong listrik masuk sawah agar petani lebih efisien,” kata politisi Partai Golkar tersebut.


Wakil Bupati OKI, Supriyanto, menyatakan, kehadiran listrik di lahan pertanian akan berdampak langsung pada peningkatan produksi dan pendapatan petani.

“Produksi bisa naik dari dua kali panen menjadi tiga kali setahun. Pendapatan petani meningkat, sementara biaya produksi berkurang,” ujarnya.


Menurut Supriyanto, dampak ekonominya bukan hanya dirasakan petani, tetapi juga pemerintah daerah. Dengan meningkatnya produktivitas dan konsumsi energi listrik, PAD melalui sektor kelistrikan ikut terdongkrak.

“Ini menjadi keuntungan ganda, petani sejahtera dan pendapatan daerah ikut bertambah,” jelasnya.


Kepala PLN ULP Tugu Mulyo, Cahyadi, menambahkan pihaknya akan memetakan sawah-sawah yang dekat dengan jaringan listrik untuk segera disambungkan.

“Sawah yang jauh dari jaringan akan diperluas secara bertahap. Semakin banyak yang tersambung, semakin besar dampak ekonominya,” kata Cahyadi.


Ketua Kelompok Tani Desa Cahya Maju, Suparno, mengaku selama ini biaya irigasi menggunakan mesin pompa cukup tinggi. Dengan adanya listrik, biaya tersebut bisa ditekan secara signifikan.

“Kalau biaya turun, otomatis keuntungan naik. Itu artinya bukan hanya petani yang untung, tapi daerah juga ikut maju,” ucap Suparno.


Program LMS ini diharapkan menjadikan OKI semakin kuat sebagai lumbung pangan utama di Sumatera Selatan dengan dukungan PAD yang berkelanjutan.


( Mas Tris)

×
Berita Terbaru Update