![]() |
Caption: Dari 18,7% menjadi 31%! Dinas Kesehatan Sintang bertekad menanggulangi stunting melalui kolaborasi dan edukasi |
Sintang, transkapuas.com - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Edi Harmaeni, memaparkan strategi untuk menurunkan angka stunting yang terus meningkat di daerah tersebut. Pernyataan ini disampaikan di hadapan Bupati Sintang, Gregorius Herkulanus Bala, pada acara Peresmian Proyek Tahun Anggaran 2024 dan 2025 di Halaman Sekretariat Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Sintang pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Edi Harmaeni menjelaskan bahwa stunting telah menjadi prioritas nasional yang memerlukan perhatian serius, termasuk di Kabupaten Sintang. "Berdasarkan data SDI, prevalensi stunting di Kabupaten Sintang meningkat signifikan, dari 18,7 persen pada tahun 2022 menjadi 24,8 persen pada tahun 2023, dan diperkirakan mencapai 31 persen pada tahun 2024. Stunting bukan hanya terkait tinggi badan anak, tetapi juga berdampak pada pertumbuhan otak, perkembangan mental, dan masa depan mereka. Jika kita tidak bertindak cepat, dampaknya akan terasa sepanjang hidup," ungkap Edi.
Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Kesehatan akan melakukan intervensi spesifik dan sensitif secara terpadu dan berkesinambungan. "Kami berfokus pada deteksi dini masalah tumbuh kembang, intervensi dan terapi tumbuh kembang, edukasi, konseling, serta pemberian stimulasi perkembangan yang tepat bagi anak usia dini. Kolaborasi dengan berbagai pihak terkait sangat penting untuk mencapai hasil maksimal," tambahnya.
Edi juga menekankan pentingnya keberadaan klinik tumbuh kembang Pengurus Cabang IBI Kabupaten Sintang sebagai garda terdepan dalam menangani stunting. "Bidan adalah tenaga kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat dan dapat memberikan pelayanan komprehensif, mulai dari pra kehamilan hingga pendampingan tumbuh kembang anak," jelasnya.
"Semoga gedung Tumbuh Kembang IBI ini dapat mendukung Dinas Kesehatan dalam intervensi stunting. Rencana kami adalah menghibahkan gedung ini kepada Pengurus Cabang IBI Kabupaten Sintang, sehingga menjadi aset mereka untuk memperkuat peran di masa depan," tutup Edi Harmaeni.
Publish: (RN)