 |
| Foto: Suasana Penyampaian pendapat di Gedung DPRD kabupaten Sekadau |
Sekadau, transkapuas.com - Ratusan masyarakat dari 7 desa di Kecamatan Sekadau Hulu menggelar aksi ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Sekadau, Jumat 11 Juli 2025.
Masyarakat tersebut terdiri dari Masyarakat desa Boti, Sungai Sambang, Nanga Menterap Mondi, Cupang Gading, Nanga Biasanya dan Sunsong.
Aliansi masyarakat tersebut menyampaikan aspirasi terkait keruhnya sungai Menterap yang disebut-sebut sebagai dampak aktivitas penambangan emas di perhuluan sungai.
Plt. Camat Sekadau Hulu, Fransisco Wardianus juga turut hadir untuk mendengar dan mendampingi masyarakat dalam menyampaikan keluhan mereka kepada wakil rakyat.
Saat menghadiri aksi masyarakat, Plt. Camat Sekadau Hulu Fransisco Wardianus mempersilahkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya. Karena hal tersebut merupakan hak untuk menyampaikan pendapat.
"Silahkan sampaikan apa yang menjadi keluhan, agar bersama-sama para pihak dapat memberikan solusi yang terbaik untuk semua," ujar Mejeng sapaan akrabnya di sela aksi (11/7).
"Adapun secara umum tuntutan masyarakat 7 desa adalah agar pemerintah bersama aparat penegak hukum dapat menghentikan aktivitas penambangan emas di perhuluan sungai Menterap agar air sungai kembali jernih seperti sedia kala, " sambung Camat Sekadau Hulu.
Mejeng berpesan agar perwakilan masyarakat dalam menyampaikan aspirasi dapat mengutamakan ketertiban dan tidak melakukan aksi yang berlebihan.
"Puji Tuhan aksi masyarakat berjalan dengan tertib dan lancar. Ini menandakan masyarakat sudah dewasa dalam menjalankan aksi penyampaian aspirasi," puji Mejeng.
Tak lupa, ia berpesan agar masyarakat yang menyampaikan aksi agar berhati-hati dalam perjalanan pulang ke tempat masing-masing.
"Setelah menyampaikan aspirasi silahkan pulang ke rumah masing-masing, hati-hati dalam berkendara utamakan keselamatan," pesan dia. (Sy)
