![]() |
Caption : Suryanto anggota DPRD OKI fraksi PKB. |
OKI, transkapuas.com – Semangat gotong royong warga Desa Kertamukti, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), memperbaiki jalan poros yang rusak parah justru menuai kekecewaan. Pasalnya, Kepala Desa Fadli menilai aksi swadaya tersebut bukan urusan masyarakat.
Padahal, jalan poros itu menjadi akses utama penghubung antar dusun dan desa. Aksi gotong royong dilakukan warga sebagai bentuk keprihatinan atas kerusakan jalan yang sudah lama dibiarkan tanpa perbaikan dari pemerintah.
"Inisiatif ini murni dari warga. Kami ingin mobilitas lancar, ekonomi desa bergerak. Tapi malah dikatakan itu bukan urusan warga,” ujar Basuki (43), tokoh pemuda Desa Kertamukti, Senin (21/7/2025).
Sikap Kepala Desa Fadli terungkap dalam pertemuan internal bersama warga. Ia menyatakan bahwa pembangunan jalan poros merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten.
"Jalan poros itu statusnya jalan kabupaten. Jadi bukan urusan warga apalagi dewan,” tegas Fadli dalam pernyataan yang dikutip dari pertemuan tersebut.
Tak hanya itu, Fadli juga menyebarkan pesan bernada keras melalui grup WhatsApp masyarakat desa. Dalam pesan itu, ia menyinggung status jalan dan menyindir anggota DPRD yang mendukung aksi gotong royong warga
“Jalan kabupaten itu haknya kabupaten, provinsi, dan pusat. Ini marwah kabupaten. Bupati baru menjabat empat bulan, sudah ditagih dan disudutkan seolah selama ini abai,” tulis Fadli dalam pesan yang beredar luas.
“Anggota DPRD yang ikut-ikutan mensupport itu pengecut. Jangan ciptakan suasana tak kondusif,” lanjutnya.
Pernyataan Fadli sontak menuai kritik dari warga. Banyak yang menilai bahwa sikap kepala desa tidak mencerminkan jiwa kepemimpinan yang seharusnya mendukung partisipasi warga.
“Saat pemerintah lambat turun tangan, masyarakat turun tangan. Tapi malah dibalas dengan sindiran. Ini menyakitkan,” ujar Budi, tokoh masyarakat setempat.
DPRD OKI Bereaksi: “Fadli Gagal Pimpin dengan Hati”
Suryanto, anggota DPRD OKI dari Daerah Pemilihan Air Sugihan, menilai pernyataan Kades Fadli sangat disayangkan dan mencerminkan minimnya empati terhadap semangat warga.
"Gotong royong warga itu harusnya diapresiasi. Di tengah keterbatasan anggaran, swadaya masyarakat adalah bentuk partisipasi aktif dalam pembangunan. Kalau kepala desa malah menyalahkan, itu menunjukkan kegagalan dalam memimpin dengan hati,” ujar Suryanto saat dihubungi, Selasa (22/7/2025).
Senada, Sugeng, anggota DPRD OKI lainnya dari Air Sugihan, menegaskan bahwa meski jalan berstatus kabupaten, semangat kolektif masyarakat tidak boleh diremehkan.
“Justru di situlah letak semangat membangun bersama. Kalau warga sudah turun tangan, itu tanda kepekaan dan tanggung jawab sosial yang harus kita dukung,” kata Sugeng.
Pemerintah Daerah Bungkam
Hingga berita ini diturunkan, Fadli belum memberikan klarifikasi resmi. Upaya konfirmasi yang dilakukan transkapuas.com melalui pesan dan sambungan telepon tidak direspons.
Pihak Kecamatan Air Sugihan maupun Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) OKI juga belum memberikan pernyataan terkait polemik ini. Padahal, reaksi kepala desa telah menjadi isu yang memantik kegelisahan publik.
Dalam catatan redaksi gotong royong adalah napas pembangunan desa. Ketika warga rela turun tangan karena lambannya respons pemerintah, seharusnya bukan cemooh yang mereka dapat. Ketegasan penting, tapi empati jauh lebih bermakna dalam kepemimpinan di desa.
( Mas Tris)