Notification

×

Oki 3

Oki 3

Oki 2

Oki 2

Oki 1

Oki 1

Lembah beringin

Lembah beringin

BPKAD

BPKAD

Warga Temukan Buaya di Jejawi, Dinas Perikanan OKI Sigap Lakukan Koordinasi dan Evakuasi

Selasa, 03 Juni 2025 | 16.07.00 WIB Last Updated 2025-06-03T09:07:17Z
Caption : kepala dinas perikanan OKI H.Ubaidilah ( baju dinas PNS ,red) saat berada di kantor KSDA Palembang.


OKI, transkapuas.com – Dinas Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) merespons cepat laporan warga terkait penemuan seekor buaya di Desa Air Itam, Kecamatan Jejawi. Penanganan dilakukan secara terkoordinasi bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan dan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang perwakilan Palembang.


Kepala Dinas Perikanan OKI, H. Ubaidilah, SKM, MKM, memimpin langsung koordinasi lintas lembaga guna memastikan proses evakuasi buaya berjalan sesuai prosedur dan memperhatikan aspek keselamatan masyarakat serta perlindungan terhadap satwa dilindungi.


“Setiap konflik antara manusia dan satwa liar harus ditangani secara profesional dan berlandaskan prinsip konservasi, tanpa mengabaikan rasa aman masyarakat,” tegas Ubaidilah dalam pernyataan resminya, Selasa (3/6/2025).


Disepakati bahwa buaya yang ditangkap warga akan dievakuasi ke Pusat Penangkaran Buaya Vista Agung di Cinta Manis, Kabupaten Ogan Ilir, yang dikelola langsung oleh BKSDA Sumsel. Proses pemindahan dilakukan oleh tim Kecamatan Jejawi dengan pengawasan teknis dari BKSDA dan Dinas Perikanan OKI.


Ubaidilah juga menyampaikan apresiasi kepada warga Desa Air Itam yang telah bertindak bijak dan tidak melukai buaya tersebut.


“Kesadaran masyarakat seperti ini patut kita dukung dan beri ruang. Dinas Perikanan akan terus memberikan edukasi agar masyarakat memahami pentingnya menjaga keseimbangan antara aktivitas manusia dan keberadaan satwa liar,” tambahnya.


Salah satu warga Desa Air Itam, Rudi (43), mengaku awalnya terkejut saat melihat buaya muncul di sekitar aliran sungai dekat permukiman. Namun warga segera mengambil tindakan hati-hati dan memilih tidak melukai hewan tersebut.


“Kami sempat panik, tapi setelah berdiskusi, kami sepakat tidak membunuh buaya itu. Kami tahu itu binatang dilindungi, jadi kami langsung hubungi perangkat desa,” ujarnya.


Rudi juga mengapresiasi respons cepat pihak dinas. “Alhamdulillah, pihak pemerintah cepat datang dan bantu evakuasi. Kami jadi lebih tenang. Harapannya ke depan, kalau ada lagi kejadian seperti ini, warga sudah tahu harus lapor ke siapa,” imbuhnya.


Kejadian ini menjadi bukti nyata sinergi antarinstansi dalam penanganan isu lingkungan hidup dan satwa liar. Dinas Perikanan OKI menyatakan akan terus memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan tata kelola sumber daya perairan yang berkelanjutan.


“Kami terbuka 24 jam. Jika ada laporan, kami siap turun langsung ke lapangan. Ini adalah amanah kami sebagai pelayan publik dan penjaga lingkungan,” tutup Ubaidilah.


( Mas Tris)

×
Berita Terbaru Update