Sekadau, transkapuas.com -Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Sekadau, Frans Dawal saat diwawancarai awak media, mengatakan di momen yang berbahagia ini kami mengurus barisan generasi bangsa ini, para guru, kami berkumpul ada 1000 lebih peserta kegiatan.
Untuk memaknai apa yang sudah kita laksanakan selama ini, khususnya kurikulum merdeka.
"Saatnya untuk kita merefleksi diri, sejauh mana prakteknya yang kita jalankan, termasuk 22 orang guru penggerak dan ada 7 yang sekarang sudah kita Lantik menjadi kepala sekolah," kata Frans Dawal.
"Jadi kami berharap menjadi salah satu yang bisa membawa, mengimbas, membuat transformasi di dunia pendidikan. Karena untuk sekarang kita tidak bisa, mau tidak mau harus adaptif dengan teknologi, tenaga pendidik," sambungnya.
Beliau juga berharap kabupaten Sekadau mampu menyumbang SDM yang berkualitas terutama tenaga pendidik.
"Kita berharap kabupaten Sekadau juga penyumbang SDM yang berkualitas dan itu tujuannya karena guru-guru adalah garda terdepan kita mempersiapkan generasi bangsa ini untuk menghadapi tahun 2045, tahun emasnya kita," ucapnya.
Disinggung terkait kendala penerapan kurikulum merdeka, Frans Dawal menyampaikan bahwa bukan tidak ada, namanya tantangan ini pasti ada kendalanya.
"Pertama, guru-guru kita banyak yang senior, jadi itu mindset nya, mengubah dan memotivasi orang itu susah, banyak hal-hal klasik namun tidak menjadi kendala namanya sekarang rata-rata kita blank spot nya tidak juga lebih buruk dari yang lain dan juga tidak lebih baik dari yang lain kalau masalah teknologi," terang Dawal.
"Jadi tahun ini kita fokus untuk pembenahan siapkan mutu-mutu pendidik, jadi kita full pelatihan pak untuk pelaksanaan tadi, jadi kita momennya untuk refleksi sejauh mana yang sudah disampaikan, kita akan lihat hasilnya. Kedepan, tentu pola dan inovasi nya berbeda dari sekarang," pungkasnya. (Sy)
