Sekadau, transkapuas.com - Wakil Bupati Sekadau Subandrio,SH.,MH Menghadiri Sekaligus Membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) membahas pembentukan tim penyusun rencana aksi daerah perkebunan kelapa sawit berkelanjutan Kabupaten Sekadau Tahun 2025 , di Gedung PKK jalan Merdeka Timur Sekadau Hilir, Kamis 4/12/2025
Dalam Sambutannya Wakil Bupati Subandrio Mengatakan Pemerintah Daerah sangat berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan Pembangunan Kelapa Sawit di Kabupaten Sekadau. Hal ini selaras dengan program unggulan daerah yaitu Infrastruktur, Perkebunan, Pertanian dan Perikanan untuk Kesejahteraan (IP3K).
"Sebagaimana tercantum dalam RPJMD tahun 2025-2029, Visi Kabupaten Sekadau adalah Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Sekadau yang Unggul, Sejahtera dan Bermartabat," ungkapnya.
Lebuh lanjut, Wabup menekankan akan pentingnya penyusunan RAD Kelapa Sawit berkelanjutan sebagai salah satu instrumen kebijakan pendukung RPJMD serta sebagai roadmap perbaikan tata kelola sawit berkelanjutan yang juga mendukung pencapaian kinerja daerah dan menjadi salah satu syarat penerimaan DBH sawit daerah.
"Saya berharap dalam kegiatan FGD ini, dapat di identifikasi data kebijakan dan rencana strategis daerah dalam pengelolaan kelapa sawit sebagai dasar dan rencana strategis masing-masing OPD sebagai rangkaian dalam perumusan RAD KSB Kabupaten Sekadau Tahun 2025-2029,"tuturnya.
Sementara kepala DP3K Kabupaten Sekadau,Drs Sandae,M.,s.i Menyebut kabupaten Sekadau salah satu wilayah di Kalimantan Barat yang dikenal sebagai penghasil kelapa sawit, sedang menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Sebagai upaya untuk mengatasi tantangan tersebut dan memastikan kelangsungan ekonomi, sosial, serta lingkungan.
"Mengingat pentingnya menjaga dan meneruskan upaya pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di kabupaten Sekadau maka melalui alokasi anggaran Dana Bagi Hasil kelapa sawit" katanya.
"Rencana aksi ini nantinya akan menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dalam mengelola perkebunan kelapa sawit secara lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan" pungkasnya. (Tim/BBG)
