![]() |
Caption : karikatur Exis tol Jejawi |
OKI, transkapuas.com – Dugaan praktik korupsi dalam proyek jalan tol Jejawi kembali mencuat. Koalisi Masyarakat Sipil mendesak Polres Ogan Komering Ilir (OKI) untuk melakukan penyelidikan ulang terhadap proyek tersebut, yang hingga kini belum difungsikan meski telah rampung sejak beberapa tahun lalu.
Desakan tersebut disampaikan sejumlah organisasi sipil, salah satunya Pris
ma Sumsel. Perwakilan Prisma, Salim Kosim, menyatakan pihaknya mencium indikasi kuat adanya penyimpangan dalam pengerjaan proyek tol Jejawi.
"Kami mendesak Polres OKI melakukan penyelidikan ulang terhadap proyek tol Jejawi. Tidak mungkin jalan yang sudah bertahun-tahun selesai tidak difungsikan. Ini patut dicurigai sebagai potensi korupsi," ujar Salim kepada transkapuas.com, Senin (5/8).
Hal senada disampaikan oleh Hifson Munandar, perwakilan dari Rakyat Indonesia Berdaya (RIB) OKI. Ia menilai ketidakjelasan fungsi jalan tol Jejawi merupakan bentuk pembiaran yang bisa merugikan keuangan negara dan hak masyarakat atas infrastruktur yang layak.
"Kami sudah terlalu sering melihat proyek-proyek mangkrak di OKI. Tapi tol Jejawi ini jadi simbol kegagalan pengawasan. Kalau memang ada penyimpangan, harus dibongkar sampai ke akar-akarnya," tegas Hifson.
Hifson juga menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung upaya hukum, termasuk menyuplai data awal kepada aparat penegak hukum jika diperlukan.
Menanggapi desakan tersebut, Kapolres OKI Eko Rubyanto SH SIK MH melalui KBO Satreskrim Polres OKI, IPDA Agung, menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti laporan masyarakat.
"Kami akan pelajari berkas yang diberikan masyarakat sipil. Nanti kami informasikan perkembangan selanjutnya," ujarnya kepada wartawan, Selasa (6/8).
Koalisi Masyarakat Sipil menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Jika tak ada kejelasan dari Polres OKI, mereka membuka opsi untuk membawa persoalan ini ke lembaga penegak hukum di tingkat provinsi maupun nasional.
( Mas Tris)