Notification

×

BPKAD OKI

BPKAD OKI

Oki 06

Oki 06

Oki 05

Oki 05

Oki 04

Oki 04

Oki 03

Oki 03

OKI 02

OKI 02

OKI 01

OKI 01

Tiga Makna Gawai Dayak dalam Misa Pembukaan Keuskupan Sintang

Selasa, 15 Juli 2025 | 17.23.00 WIB Last Updated 2025-07-15T10:23:42Z
Caption: Pastor Leonardus Miau, Pr, memimpin misa syukur pembukaan Pekan Gawai Dayak Ke-XII di Betang Tampun Juah Jerora Satu


Sintang (Kalbar), transkapuas.com - Pada Selasa, 15 Juli 2025, Vikaris Jenderal Keuskupan Sintang, Pastor Leonardus Miau, Pr, memimpin Misa Syukur Pembukaan Pekan Gawai Dayak ke-XII di Betang Tampun Juah Jerora Satu. Dalam misa yang dihadiri oleh enam pastor, Ketua DAD Kabupaten Sintang, Ketua Panitia PGD 2025, tokoh Dayak, suster, bruder, serta masyarakat setempat, Pastor Leonardus menyampaikan makna mendalam dari pelaksanaan Gawai Dayak.


Pastor Leonardus menjelaskan, ada tiga makna utama dari Gawai Dayak:


1. Rasa Syukur: Gawai Dayak merupakan ungkapan syukur masyarakat Dayak atas berkat yang diterima, terutama hasil panen padi dan kebun selama setahun berladang.

   

2. Silaturahmi: Acara ini juga berfungsi sebagai sarana untuk mempererat silaturahmi dan komunikasi antar masyarakat Dayak.


3. Saling Berbagi dan Bergembira: Gawai Dayak menjadi momen untuk saling berbagi kebahagiaan dan kebersamaan.


Lebih lanjut, Pastor Leonardus menekankan bahwa Gawai Dayak bukan hanya sekadar memperkuat seni dan budaya, tetapi juga sebagai pengakuan akan peranan Tuhan dalam kehidupan manusia. "Kita harus percaya bahwa masa depan akan lebih baik dari masa kini. Setiap kesuksesan yang kita capai berasal dari Tuhan," ungkapnya.


Ia juga mengingatkan pentingnya kepercayaan kepada Tuhan. "Tanpa iman, akan ada konsekuensi. Segala usaha dan upaya kita harus selalu mengandalkan Tuhan. Kita perlu bersyukur atas segala yang kita alami, karena Tuhan tidak pernah meninggalkan kita—seringkali, kita yang menjauh dari-Nya."


Pastor Leonardus menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa Gawai Dayak tidak hanya untuk merayakan dan melestarikan budaya nenek moyang, tetapi juga sebagai penyerahan kepada Tuhan atas semua usaha yang akan datang.


Publish: (RN)

×
Berita Terbaru Update