Notification

×

BPKAD OKI

BPKAD OKI

Oki 06

Oki 06

Oki 05

Oki 05

Oki 04

Oki 04

Oki 03

Oki 03

OKI 02

OKI 02

OKI 01

OKI 01

Ada Apa di Balik Pelantikan 116 Pejabat? Tanda Kuat Konsolidasi Kekuasaan?

Jumat, 18 Juli 2025 | 02.55.00 WIB Last Updated 2025-07-17T19:55:50Z
Caption : Gedung Pemkab OKI .


OKI, transkapuas.com – Sebuah langkah politik yang mengguncang digelar Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada Jumat hari ini. (18/7/2025). Sebanyak 116 pejabat eselon III, IV, dan jabatan fungsional dilantik dalam satu tarikan nafas, sebagai bagian dari rotasi besar-besaran yang digagas Bupati H. Muchendi Mahzareki, SE, M.Si dan Wakil Bupati Supriyanto, SH.


Pelantikan yang diklaim sebagai penyegaran birokrasi ini sontak menjadi sorotan publik. Selain dinilai sebagai langkah pembenahan organisasi, tak sedikit yang menilai ini sebagai bagian dari konsolidasi kekuasaan dan penegasan dominasi politik di tubuh birokrasi daerah.


Kepala BKPSDM OKI, Antonius Leonardo, menyampaikan bahwa pelantikan tersebut berdasarkan evaluasi kinerja dan kebutuhan jabatan. “Rotasi ini penting untuk mengisi posisi kosong dan memberi ruang bagi pejabat yang memiliki kinerja baik,” ujarnya, Kamis (17/7/2025).


Namun di balik pernyataan normatif itu, sejumlah kalangan menilai ada aroma politis yang cukup kuat. Terlebih pelantikan dilakukan hanya beberapa bulan setelah pasangan Muchendi–Supriyanto benar-benar mulai mengendalikan penuh arah pemerintahan.


Pengamat dan Aktivis Soroti Motif Politik


Pengamat Kebijakan publik ,Salim Kosim dari Pusat riset kebijakan publik dan pelayanan masyarakat ( Prisma) Sumsel, menilai rotasi ini bukan sekadar teknokratis. “Ini langkah klasik kepala daerah baru untuk menegaskan loyalitas di internal birokrasi. Tidak salah, tapi publik berhak tahu siapa yang diberi promosi dan siapa yang disingkirkan,” ujar Salim.


Senada dengan itu, aktifis OKI Achik muchrom, turut memberikan catatan kritis. Menurutnya, rotasi harus mengedepankan prinsip meritokrasi, bukan balas jasa atau sekadar menempatkan ‘orang dekat’.


“Kalau yang naik adalah ASN yang memang berprestasi, kita dukung. Tapi kalau hanya bagi-bagi jabatan atas dasar kedekatan politik, ini berbahaya bagi masa depan pelayanan publik,” tegas Achik.


Masyarakat Tunggu Kinerja Nyata


Di tingkat akar rumput, sebagian masyarakat menyambut pelantikan ini dengan harapan baru. Salah satu tokoh pemuda Kecamatan Jejawi, Adi PS, berharap perubahan ini benar-benar berdampak.


“Kami ingin pelayanan lebih cepat, lebih transparan. Jangan hanya ganti nama tapi kerja tetap lambat,” ujarnya.


Langkah ini disebut menjadi momentum penting bagi Bupati Muchendi untuk membuktikan janji kampanyenya soal tata kelola pemerintahan yang profesional, modern, dan melayani.


Namun publik akan menilai bukan dari banyaknya pejabat yang dilantik, melainkan seberapa besar perubahan nyata yang dirasakan oleh masyarakat.


( Mas Tris)

×
Berita Terbaru Update