![]() |
Foto: APDESI Kabupaten Bengkayang diskusi untuk Dukung program ketahanan pangan nasional berkelanjutan |
Bengkayang, transkapuas.com – Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bengkayang menegaskan komitmennya untuk mendukung ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan melalui program-program desa. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan produksi pangan lokal melalui percepatan tanam dan pemanfaatan lahan baku.p
Komitmen ini diungkapkan dalam diskusi dan deklarasi peran APDESI dalam mendukung program ketahanan pangan nasional pada Sabtu, 28 Juni 2025.
Diskusi tersebut menghadirkan narasumber berkompeten, termasuk Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Rudi Hartono, dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Erlianus.
Ketua APDESI Kabupaten Bengkayang, Benyamin Kalvin, menyatakan pihaknya berkomitmen penuh terhadap program ketahanan pangan berkelanjutan. Beberapa kepala desa (kades) telah menjelajahi potensi desa untuk mendukung program ini. Contohnya, Desa Cipta Karya memanfaatkan pekarangan untuk menanam sayuran dan beternak ayam sebagai sumber protein keluarga.
"Desa lainnya juga mengembangkan tanaman jagung, padi, dan ternak. Kami berkolaborasi untuk meningkatkan hasil produksi dan ketahanan pangan di Bengkayang," ujar Kalvin.
Diskusi ini bertujuan untuk memperkuat peran APDESI dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Rudi Hartono menekankan pentingnya diskusi ini untuk meningkatkan peran kades dalam program ketahanan pangan berkelanjutan, sesuai dengan Peraturan Menteri Desa yang menetapkan prioritas pembangunan desa, termasuk ketahanan pangan sebanyak 20 persen.
"Setiap desa memiliki potensi yang berbeda, sehingga prioritas ketahanan pangan harus disesuaikan dengan karakteristik masing-masing desa," jelasnya. Dia juga menekankan pentingnya digitalisasi untuk mempermudah kerja perangkat desa dan pelaporan keuangan.
"Digitalisasi harus digunakan dengan bijak untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja," tambahnya.
Rudi Hartono juga mendorong perangkat desa untuk mengembangkan potensi lokal dalam mendukung ketahanan pangan, yang harus terintegrasi dengan program pemerintah daerah. Saat ini, mereka sedang menyusun rencana kerja pemerintah desa untuk mendukung program-program ketahanan pangan.
"Kita perlu kolaborasi dari semua pihak, mulai dari desa hingga pemerintah kabupaten," ujarnya, sembari mengapresiasi bahwa Kabupaten Bengkayang tidak mengalami pemangkasan anggaran dana desa dari pemerintah pusat.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Erlianus, mengungkapkan bahwa kegiatan APDESI merupakan bentuk kolaborasi yang baik dengan pemerintah daerah untuk mendukung ketahanan pangan, terutama di sektor perikanan. Dia berharap adanya kerjasama antar desa melalui BUMDES atau koperasi dalam mengembangkan potensi yang belum tergali secara maksimal.
"Upaya dan kerja keras diperlukan untuk meningkatkan ketahanan pangan, dimulai dari pemerintah desa," tegasnya. Dia menambahkan bahwa sektor perikanan memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan, terutama dalam budidaya ikan air tawar.
"Budidaya ikan dapat menjadi sumber pendapatan desa dan harus dikelola dengan baik," ujarnya. Erlianus juga menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya manusia (SDM) untuk kesuksesan program ketahanan pangan.
"Saya berharap kades di Bengkayang dapat mengubah mindset dan mengelola SDM untuk menciptakan desa yang maju dan berkelanjutan," tutupnya. (Robin)