Notification

×

Gawai Dayak (Pemda)

Gawai Dayak (Pemda)

Gawai Dayak (DPRD)

Gawai Dayak (DPRD)

Gawai Dayak (PH)

Gawai Dayak (PH)

Gawai Dayak stg (3)

Gawai Dayak stg (3)

GAWAI Dayak stg (2)

GAWAI Dayak stg (2)

Gawai Dayak stg (1)

Gawai Dayak stg (1)

Gawai Dayak stg (4)

Gawai Dayak stg (4)

Gawai Dayak DTG (5)

Gawai Dayak DTG (5)

Menyeberangi Sungai Ketungau Warga Harus Mengeluarkan Biaya Besar

Minggu, 26 Mei 2024 | 11.21.00 WIB Last Updated 2024-05-26T04:21:17Z


Sintang,transkapuas.com - Masyarakat dari Kecamatan Ketungau Tengah yang tinggal di beberapa Desa yang berseberangan dengan pusat Kecamatan yang terletak di Nanga Merakai berharap jembatan penyeberangan bisa secepatnya selesai Sabtu (25/5/2024).


Saat awak media transkapuas.com datang ke tempat serta melihat secara langsung stuasi dan kondisi tersebut dan berbincang-bincang dengan salah satu warga masyarakat dari Dusun Tatai Desa Tanjung Sari Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten Sintang Kalimantan Barat, Atias mengatakan bahwa mereka sebagai masyarakat dari Ketungau Tengah yang tinggal di beberapa Desa berharap jembatan yang sudah dibangun di pusat Kecamatan (Nanga Merakai) bisa diselesaikan dan tidak dibiarkan terbengkalai, karena jembatan tersebut bisa mempermudah akses transportasi.


"Kalau jembatan Sungai Ketungau sudah jadi, nantinya untuk silaturahmi lebih mudah, waktu lebih cepat dan pastinya biaya yang dikeluarkan lebih sedikit", kata Atias ketika sampai ke seberang sehabis berbelanja dari Nanga Merakai.


"Kalau untuk biaya kalau kita menggunakan speed 15 atau speed yang 35 PK untuk biaya motor itu yaitu Rp.15.000 ,pulang pergi jadi Rp. 30.000, ini belum termasuk biaya belanja kita", tambah Atias warga dari Dusun Tatai Desa Tanjung Sari.


"Jadi kalau kita sebagai penjual sembako di kampung,karena biayanya sudah cukup besar ya jadi harga sembako yang kita jual kembali ke masyarakat jadi mahal juga", tutupnya dengan berharap.


Ditempat yang sama warga dari luar Kecamatan Ketungau Tengah yang akan menyeberangi sungai Ketungau tersebut Son juga mengatakan bahwa mereka ketika menyeberangi harus menggunakan ponton (perahu ponton) apabila membawa kendaraan roda empat dengan biaya yang sangat besar.


"Ini kami pak mau ke seberang,karena kami menggunakan mobil jadi harus menggunakan ponton dan biaya yang harus kami keluarkan untuk PP (pulang pergi) yaitu 600.000 (enam ratus ribu rupiah)", jelasnya.


"Jadi inilah yang kami terus rasakan pak,sudah biayanya besar untuk penyeberangan belum lagi ketika kendaraan tidak mendukung di perjalanan karena hampir sepanjang jalan apabila musim hujan seperti saat ini sangat sulit untuk dilewati karena masih jalan kuning terpaksa harus bermalam dan pastinya biaya sudah semakin besar yang akan kami keluarkan", jelas Son panjang lebar.


"Sudah pasti kalau jalan bagus, jembatan ada atau sudah di kerjakan kembali dan selesai waktu lebih efesien, termasuk biaya ,tak hanya aktivitas masyarakat, semua akan memberikan dampak bagi sosial dan ekonomi untuk masyarakat", lanjutnya.


Berdasarkan pantauan awak media selama ini biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat setempat bahkan diluar Kecamatan Ketungau Tengah cukup besar. Apabila jalan bagus dan jembatan ada akan memberikan kemudahan. Termasuk barang-barang yang masuk ke Desa seberang, dengan adanya sarana tersebut harga kebutuhan pokok bagi masyarakat bisa turun sehingga dampak ekonomi dan sosial akan dirasakan oleh masyarakat.


Reporter : K. Robenson

×
Berita Terbaru Update