![]() |
Caption : Ketua Persaudaraan bende Seguguk Ahmad Akbar. |
OKI, transkapuas.com – Di tengah kondisi keuangan daerah yang mengalami defisit, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, menjadi sorotan publik setelah munculnya usulan pengadaan mobil dinas baru untuk unsur pimpinan dewan.
Kebijakan tersebut memicu reaksi keras dari berbagai kalangan masyarakat. Ahmad Akbar, pemerhati sosial dan politik dari Persaudaraan Bende Seguguk, menilai langkah itu tidak mencerminkan empati dan keteladanan dari para wakil rakyat terhadap kondisi ekonomi masyarakat.
“Seharusnya efisiensi dimulai dari para wakil rakyat. Bukan justru rakyat yang diminta berhemat, sementara elitenya tidak memberi contoh. Angkanya pun fantastis, mencapai Rp5,1 miliar hanya untuk pengadaan mobil dinas,” kata Akbar kepada wartawan, Selasa (24/6/2025).
Akbar menegaskan bahwa sekalipun defisit anggaran merupakan warisan pemerintahan sebelumnya, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk menambah beban pengeluaran daerah.
“Keputusan ini bisa menciptakan ketimpangan moral di mata rakyat. Ketika pelayanan publik masih belum maksimal, justru fasilitas pejabat yang diutamakan,” tegasnya.
Ia menambahkan, DPRD seharusnya lebih fokus pada penguatan program prioritas seperti pendidikan, kesehatan, serta pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi, bukan pada pengadaan fasilitas mewah.
“Ini bukan sekadar pemborosan anggaran, tetapi bisa mencerminkan kemunduran moral dan lemahnya empati para wakil rakyat,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak DPRD OKI terkait usulan pengadaan mobil dinas tersebut. Publik kini menanti kejelasan dan sikap tegas dari Pemerintah Kabupaten OKI serta lembaga pengawasan anggaran untuk merespons polemik ini.
(Mas Tris)