Notification

×

Lembah beringin

Lembah beringin

BPKAD

BPKAD

Dua Warga Diseruduk Gajah Usai Menteri KLHK Tinggalkan Air Sugihan OKI

Senin, 26 Mei 2025 | 12.55.00 WIB Last Updated 2025-05-26T05:55:41Z
Caption : ilustrasi gajah dan warga desa  kecamatan Air Sugihan OKI yang korban dari amukan gajah.


OKI , transkapuas.com --Hanya beberapa jam setelah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Hanif Faisol Nurofiq meninggalkan Desa Srijaya Baru, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, dua warga setempat menjadi korban amukan gajah liar, Minggu (25/5/2025).


Sualip (60) dan Sugeng (57), warga Desa Srijaya Baru, mengalami luka serius saat berupaya menggiring kawanan gajah kembali ke kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI). Kawanan gajah tersebut masuk ke permukiman dan merusak kebun warga tak lama setelah helikopter yang membawa Menteri Hanif bertolak ke Jakarta.


Sualip mengalami luka berat dan telah dirujuk ke rumah sakit di Palembang, sementara Sugeng dirawat di puskesmas setempat.


Kedatangan Menteri KLHK sebelumnya adalah untuk meresmikan program Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG) yang difasilitasi oleh APP Sinarmas. Acara berjalan lancar dan dihadiri pejabat serta tokoh masyarakat setempat.


Namun, suasana berubah mencekam setelah rombongan menteri pergi. Warga kembali harus berhadapan dengan konflik satwa liar yang tak kunjung selesai.


Tokoh Masyarakat Angkat Suara


Sukron, tokoh masyarakat Bukit Batu yang turut membantu menggiring gajah, mengungkapkan kekesalannya.

“Serangan gajah ini sudah sering terjadi. Kalau memang ada lahan konservasi, kenapa gajah sampai kelaparan dan menyerang warga?” ujarnya.


Hal senada disampaikan Diman, tokoh masyarakat Desa Simpang Heran, yang mempertanyakan peran Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel.

“Warga seolah dipaksa menjaga satwa liar sendiri, padahal habitat mereka dirusak industri,” tegasnya.


Sementara itu, video yang beredar di WhatsApp menunjukkan Kepala Desa Srijaya Baru, Anton, ikut menghalau gajah, bahkan tanpa mengenakan baju, dan mengangkut korban dengan sepeda motor demi menyelamatkannya.


Sementara Camat Air Sugihan Ardhiles Rajo Siahaan tidak bisa di hubungi meskipun no HP selulernya aktif . Begitu pun pihak BKSDA Sum Sel belum memberikan tanggapan.


Desakan Copot Camat Air Sugihan


Di sisi lain, konflik warga dengan gajah liar semakin memperuncing ketegangan antara masyarakat dan pejabat setempat. Pada Selasa (20/5/2025), ratusan warga dari 18 desa di Kecamatan Air Sugihan menggelar aksi damai di Kantor Camat.


Aksi yang difasilitasi Forum Masyarakat Airsugihan Bersatu (FMAB) itu menuntut Bupati OKI H. Muchendi Mahzareki mencopot Camat Air Sugihan, Ardiles P. Rajo Siahaan. Mereka menilai camat gagal menjalankan tugas dan lebih berpihak kepada perusahaan.


“Ini bukan sekadar protes, tapi bentuk perlawanan. Kami merasa dikhianati,” kata Efendi SB, Koordinator FMAB.


Ketua Ikatan Keluarga Besar Airsugihan (IKBAS), Saiful Anwar, menambahkan bahwa komunikasi camat dengan masyarakat nyaris putus.

“Yang kami lihat, camat justru lebih dekat dengan kepentingan perusahaan,” ujarnya.


FMAB juga menyoroti ketidakhadiran camat dalam dua kali rapat pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati OKI Tahun 2024, serta dugaan penyalahgunaan wewenang dan penerimaan upeti dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Air Sugihan.


Tuntutan Evaluasi dan Investigasi


Sekretaris Ikatan Keluarga Besar Macan Lindungan Sumsel (IKBML), Eli Ermadi, mendesak pemerintah daerah untuk segera melakukan investigasi terhadap kinerja camat.


“Ketegasan sangat diperlukan agar pelayanan publik tidak terus dikorbankan,” tegas Eli dalam pernyataannya di Kayuagung.


Aksi ditutup dengan penyerahan surat tuntutan resmi kepada perwakilan pemerintah daerah. FMAB menyatakan akan terus mengawal proses ini hingga ada tanggapan nyata dari Bupati OKI.


Warga kini menanti langkah tegas Bupati Muchendi Mahzareki untuk mengevaluasi kepemimpinan di Kecamatan Air Sugihan, demi memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah setempat.


( Mas Tris)

×
Berita Terbaru Update