![]() |
Caption : kepala BNNK , OKI. AKBP H. Gendhi Marzanto SH MH. |
OKI, transkapuas.com - Viral di media sosial, sepasang suami istri asal Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, mendatangi Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di Gedung Pakuan, Bandung. Mereka datang bersama anak laki-lakinya yang masih duduk di bangku kelas 10 SMK jurusan teknik perbengkelan.
Tujuan kedatangan mereka mengejutkan publik. Keduanya meminta agar anak mereka dimasukkan ke barak militer karena diduga telah kecanduan narkoba.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) OKI, AKBP H. Gendi Marzanto, SH, MH, menyatakan bahwa penanganan kasus penyalahgunaan narkoba tidak perlu jauh-jauh ke luar daerah.
"Yang bersangkutan cukup dibawa ke BNNK OKI. Prosedurnya mudah, gratis, dan kami akan melakukan asesmen terlebih dahulu untuk menentukan tingkat ketergantungan," kata Gendi, Jumat (30/5/2025).
Gendi menjelaskan, pecandu narkoba harus mendapat perlakuan medis dan psikologis yang sistematis, bukan sekadar pendisiplinan fisik seperti di barak militer.
"Ada proses detoksifikasi, terapi individu dan kelompok, konseling, hingga pembinaan yang berkesinambungan," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa pengguna narkoba yang datang secara sukarela ke BNN tidak akan diproses hukum, melainkan akan langsung masuk program rehabilitasi.
"Sesuai regulasi, mereka wajib direhabilitasi, bukan dipidana. Dan semua biaya ditanggung negara," tegasnya.
37 Warga OKI Direhabilitasi Selama 2024
Menurut data BNNK OKI, selama tahun 2024, sebanyak 37 orang penyalahguna narkoba telah direhabilitasi. Rinciannya, 30 orang menjalani rawat jalan dan 7 orang menjalani rawat inap dengan rujukan ke Balai Rehabilitasi BNN.
"Kami memiliki asesor dan konselor bersertifikat yang dapat menentukan metode rehabilitasi terbaik sesuai tingkat kecanduan," jelas Gendi.
Selain itu, BNNK OKI juga aktif dalam program pencegahan melalui edukasi di sekolah dan komunitas. Program “Remaja Sebaya” telah dijalankan di lima sekolah di Kayuagung, serta sosialisasi ke SMA, desa, instansi, dan perusahaan-perusahaan di wilayah OKI.
( Mas Tris)