Notification

×

BPKAD

BPKAD

Oknum Berseragam TNI Diduga Keroyok Kades Cahya Bumi, Kodim 0402/OKI-OI Pastikan Bukan Anggotanya

Selasa, 21 Oktober 2025 | 14.57.00 WIB Last Updated 2025-10-21T07:57:20Z
Caption : Anggota DPRD Provinsi Jauhari A.Karim saat membesuk korban pengeroyokan yang di diduga di lakukan oleh oknum TNI .Senin ( 20/10/2025).


OKI, transkapuas.com – Insiden pengeroyokan terhadap Kepala Desa (Kades) Cahya Bumi, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Komarudin SE MM, bersama kakaknya Zainal Abidin (40), pada Senin (20/10/2025) sore, menyita perhatian publik.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB di area PT Buluh Cawang Plantation (BCP) Blok 8 itu diduga melibatkan sejumlah oknum berseragam TNI.


Menanggapi hal tersebut, Komando Distrik Militer (Kodim) 0402/OKI-OI memberikan klarifikasi. Melalui pernyataan resmi, pihak Kodim menegaskan bahwa pelaku bukan berasal dari satuan mereka.


"Yang terlibat bukan anggota Kodim 0402/OKI-OI, melainkan personel Brigif 8/Garuda Cakti Kodam II/Sriwijaya yang sedang menjalani latihan kaderisasi di wilayah PT BCP,” ujar Pasi Intel Kodim 0402/OKI-OI, Lettu Arm Zolimin, didampingi Danunit Intel Lettu Kav Adam, Selasa (21/10).


Zolimin menjelaskan, saat kejadian, pasukan Brigif 8 tengah melaksanakan latihan teritorial pembangunan yang difasilitasi di area perusahaan. Kodim 0402/OKI-OI, kata dia, hanya bertugas melakukan pemantauan di wilayah latihan tersebut.


Pasca kejadian, pihak Brigif 8 bersama aparat kepolisian dan tokoh masyarakat segera menggelar mediasi. Pertemuan yang dihadiri Kasi Ops Brigif 8, Kapolres OKI, anggota DPRD OKI, dan perwakilan warga itu berlangsung kondusif.


 “Kasi Ops Brigif telah menyampaikan permintaan maaf secara resmi kepada korban dan masyarakat. Sepuluh anggota yang diduga terlibat telah diamankan dan kini menjalani proses hukum militer,” tegas Zolimin.


Ia menambahkan, Kodim 0402/OKI-OI berkomitmen menjaga ketertiban dan memastikan prajurit TNI di wilayahnya bersikap profesional serta tunduk pada hukum.


Sementara itu, versi berbeda datang dari pihak korban. Kades Cahya Bumi, Komarudin, mengaku datang ke area PT BCP untuk menanyakan kabar salah satu warganya yang disebut diamankan karena dugaan pencurian buah sawit. Namun, upaya klarifikasi itu justru berujung kekerasan.


"Saya datang baik-baik, memperkenalkan diri sebagai kepala desa. Tapi begitu selesai bicara, saya langsung dikeroyok ramai-ramai. Saya tidak tahu jumlahnya, yang jelas banyak,” ujar Komarudin saat dirawat di RSUD Kayuagung.


Melihat adiknya dipukuli, Zainal Abidin yang datang kemudian mencoba merekam kejadian tersebut. Namun tindakan itu membuatnya ikut menjadi sasaran pemukulan.


Keduanya diselamatkan setelah Kanit Polsek Lempuing bersama pihak perusahaan tiba di lokasi. Dalam kondisi luka-luka, keduanya kemudian dibawa ke IGD RSUD Kayuagung untuk mendapatkan perawatan medis.


"Kakak saya juga dipukul karena mencoba merekam. Kami bahkan sempat dimasukkan ke mobil dan terus dipukul,” pungkas Komarudin.


Hingga kini, proses hukum terhadap oknum prajurit yang diduga terlibat masih berjalan di internal militer. Situasi di lokasi kejadian dilaporkan telah berangsur kondusif, sementara pihak Brigif 8 dan kepolisian memastikan pengusutan dilakukan secara transparan.


( Mas Tris)

×
Berita Terbaru Update