![]() |
Caption :18 desa dalam kecamatan Air Sugihan OKI menyampaikan aspirasi ( demo,red)untuk mencopot Camat Ardhiles. |
OKI, transkapuas.com - Ratusan warga dari 18 desa di Kecamatan Airsugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, turun ke jalan menggelar aksi damai pada Selasa (20/5/2025). Mereka menuntut Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki, SE, M.Si, segera mencopot Camat Airsugihan, Ardiles P. Rajo Siahaan, karena dianggap gagal total dalam menjalankan tugas dan berpihak kepada kepentingan perusahaan.
Aksi yang dipimpin Forum Masyarakat Airsugihan Bersatu (FMAB) ini berlangsung tertib sejak pukul 09.30 hingga 12.00 WIB, dan dipusatkan di Kantor Camat Airsugihan.
"Ini bukan sekadar protes, tapi perlawanan dari 18 desa yang merasa dikhianati oleh pemimpinnya sendiri," tegas Efendi SB, Koordinator FMAB .
Warga menuding camat tidak mampu menjalankan fungsi pelayanan publik, gagal membina kepala desa, serta terkesan membangun jarak dengan tokoh masyarakat dan agama.
"Komunikasi dengan masyarakat nyaris putus. Camat justru lebih banyak berpihak kepada perusahaan, bukan rakyat yang memilihnya," kata Saiful Anwar, Ketua Ikatan Keluarga Besar Airsugihan (IKBAS).
Masalah semakin pelik dengan tidak adanya tindakan nyata dari camat terhadap konflik antara warga dan kawanan gajah yang merusak tanaman warga.
"Kami seperti hidup tanpa perlindungan. Camat seakan menutup mata dan telinga," ujar Dedi Koswanto, koordinator aksi lainnya.
FMAB juga menuding camat lalai dalam menjalankan tugas administratif. Ketidakhadiran Ardiles dalam dua kali rapat pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati OKI tahun 2024 dianggap sebagai bentuk pembangkangan terhadap sistem pemerintahan.
Tak hanya itu, warga juga mengangkat isu serius terkait dugaan penyalahgunaan wewenang dan penerimaan upeti dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Airsugihan.
Mendukung aksi tersebut, Ikatan Keluarga Besar Macan Lindungan Sumsel (IKBML Sumsel) wandriansya melalui Sekretarisnya Eli Ermadi menyerukan investigasi mendalam terhadap kinerja camat.
"Kami mendesak pemerintah daerah bertindak cepat. Ketegasan sangat diperlukan agar pelayanan publik tidak terus dikorbankan," tegas Eli dalam pernyataannya di Kayuagung, Selasa (20/5/2025).
Aksi ditutup dengan penyerahan surat tuntutan resmi kepada perwakilan pemerintah daerah. FMAB menegaskan akan terus mengawal proses ini sampai Bupati OKI merespons secara nyata.
Masyarakat kini menunggu langkah tegas dari Bupati Muchendi Mahzareki. Desakan terus menguat agar terjadi evaluasi menyeluruh atas kepemimpinan di Kecamatan Airsugihan demi mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintahan setempat.
(Mas Tris)