Notification

×

Gawai Dayak (Pemda)

Gawai Dayak (Pemda)

Gawai Dayak (DPRD)

Gawai Dayak (DPRD)

Gawai Dayak (PH)

Gawai Dayak (PH)

Gawai Dayak stg (3)

Gawai Dayak stg (3)

GAWAI Dayak stg (2)

GAWAI Dayak stg (2)

Gawai Dayak stg (1)

Gawai Dayak stg (1)

Gawai Dayak stg (4)

Gawai Dayak stg (4)

Gawai Dayak DTG (5)

Gawai Dayak DTG (5)

Subandrio Menghadiri Launching dan Peresmian Madah Dewan Center Sekadau

Jumat, 24 November 2023 | 12.45.00 WIB Last Updated 2023-11-24T06:36:27Z


Sekadau, transkapuas.com - Wakil Bupati (Wabup) Sekadau, Subandrio mengapresiasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Sekadau yang telah berinovasi menciptakan aplikasi Madah Dewan.


Hal ini dikatakan Subandrio saat menghadiri Launching Madah Dewan dan Peresmian Madah Dewan Center di ruang Madah Dewan Center lantai II DPRD kabupaten Sekadau, Jumat (24/11/2023).


"Pemkab Sekadau menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada DPRD yang sudah membuat terobosan Madah Dewan. Karena inovasi itu sangat sesuai dengan tuntutan jaman saat ini, yakni perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat," ucap Suban panggilan akrab Wabup Sekadau.


Subandrio berharap Madah Dewan bisa menjadi aplikasi pembangunan yang ada di kabupaten Sekadau, mendukung kinerja antara DPRD dan pemerintah daerah. Sehingga mempermudah masyarakat untuk membuat pengaduan kepada DPRD.


" Cukup anggota dan ketua komisi datang ke Madah Center, klik berapa pengaduan yang datang ke DPRD kemudian mana yang ditindaklanjuti dan tidak. Saya rasa dari sekretariat nanti ada yang menyeleksi pengaduan yang bisa ditindaklanjuti atau yang tidak bisa ditindaklanjuti, " kata Subandrio. 


Madah Dewan juga diharapkan menjadi sarana untuk berkomunikasi antara DPRD dengan masyarakat. Maka itu Pemerintah daerah terus mendorong terus semua instansi untuk berinovasi. 


Dikatakan Subandrio, adapun inovasi serupa yang telah berjalan di Kabupaten Sekadau saat ini adalah aplikasi banjir, yang sejak tahun 2021 bernama Sistem Informasi Dampak Banjir ( Sidakban). Aplikasi itu digunakan untuk mendata jumlah penduduk yang terdampak banjir, jika ketinggian air sudah mencapai 50 centimeter ke atas. 


"Jadi kalau banjir di Sekadau naik 50 centimeter, kita akan tau berapa rumah yang terdampak, siapa namanya, berapa jiwa. Sehingga mudah melakukan evakuasi dan bantuan sosial lebih tepat sasaran. Gunanya aplikasi seperti ini untuk membantu kinerja kita supaya bisa lebih optimal, " tandas Subandrio. (Sy)

×
Berita Terbaru Update